Skip to main content

NOW YOU SEE ME 2 (2016) REVIEW : Film Sulap Yang Mengelabui Penontonnya


Bukan tak mungkin, jika film yang pada awalnya disutradarai oleh Louis Leterrier ini pada akhirnya akan mendapatkan sebuah perhatian dari para penontonnya. Now You See Me menjadi sebuah sleeper hit yang disukai oleh penontonnya. Now You See Me memberikan sebuah sajian plot cerita yang segar pada saat itu. Dengan atensi yang sudah terbangun cukup besar, maka tak salah pula jika Summit Entertainment pada akhirnya memutuskan untuk membuat Now You See Me menjadi sebuah franchise andalan dari rumah produksi mereka.


Sayangnya, Louis Leterrier tak kembali mengarahkan Now You See Me 2. Summit Entertainment pun menunjuk Jon M. Chu sebagai pengganti Louis Leterrier yang akan memprakarsai jalannya film Now You See Me 2. Tetapi, jajaran pemain utama di film ini pun kembali hadir kecuali Isla Fisher yang pada film ini digantikan oleh Lizzy Caplan. Pun, ditambahi dengan nama-nama besar lainnya yang ikut andil di film ini seperti Daniel Radcliffe dan Jay Chou.

Di film pertamanya, Now You See Me memang menghadirkan banyak sekali setupbaru. Hal ini dibuat untuk memberikan sebuah celah agar bisa dikembangkan menjadi sebuah franchise dengan universe yang besar. Dan benar saja, Now You See Me 2 hadir menjadi sebuah setup baru dari hasil celah-celah yang diberikan oleh film predesesornya. Tetapi, Now You See Me 2 ternyata tak terlalu memaksimalkan setup yang ada. Now You See Me 2 hadir dengan dasar setup lama yang tak berusaha ditutupi dan mengembangkan lebih banyak lagi setupbaru untuk dijadikan sekuel selanjutnya.


Setelah berhasil kabur dari kejaran para polisi dan menjebak Thaddeus (Morgan Freeman), Four Horsemen yang diketuai oleh Dylan Rhodes (Mark Rufallo) ini melanjutkan sebuah aksi baru. Four Horsemen itu terdiri dari J. Daniel Atlas (Jesse Eisenberg), Meritt McKinney (Woody Harrelson), Jack Wilder (Dave Franco), dan Lula (Lizzy Caplan) sebagai pengganti Henley. Misi mereka berusaha mengungkap suatu tindak kejahatan yang dilakukan oleh seorang pembuat teknologi di acara pamerannya yang dibuat.

Sayangnya, hal tersebut ternyata hanyalah jebakan bagi Four Horsemen agar terungkap semua identitasnya. Hal tersebut membawa Four Horsemen ke Macau dan bertemu dengan seseorang bernama Walter Mabry (Daniel Radcliffe). Dia adalah anak dari Arthur Tressler (Michael Caine) yang berusaha membalaskan dendam ayahnya. Four Horsemen pun mencari cara agar bisa lepas dari cengkraman Walter Mabry dan berusaha untuk menangkap, juga mengungkap siapa dan apa motivasi dari Walter Mabry. 


Ketakutan Now You See Me 2sebagai sebuah sajian yang formulaik mungkin tidak terbukti. Jon M. Chu berhasil keluar dari kutukan film-film sekuel yang memiliki template cerita yang sama. Tetapi disayangkan, ketika Jon M. Chu berhasil keluar dari cetakan cerita yang sama, hanya saja Now You See Me 2kehilangan sebuah lucky charm yang ada di dalam film pertamanya. Now You See Me 2 memang masih memiliki trik-trik adegan yang menyenangkan, tetapi Jon M. Chu lupa untuk menutup lubang-lubang informasi yang ada di film pertama di film keduanya.

Lubang-lubang di film pertama memang banyak sekali tersebar di sepanjang film. Tetapi, penonton akan merasa memaklumi karena adanya rencana sekuel yang ada di tahun 2016. Maka, pertanyaan-pertanyaan tersisa itu bisa jadi menjadi sebuah setup baru sebagai dasar cerita di film kedua. Sayangnya, keyakinan penonton akan hal tersebut harus pupus. Now You See Me 2memang memberikan jangkauan cerita yang terasa lebih luas dari film pertamanya. Tetapi, subplot cerita di film ini meluas ke beberapa bagian yang malah membuat lubang-lubang cerita semakin besar. 


Now You See Me selalu mengakali plot ceritanya yang sebenarnya linear dengan trik-trik sulap yang dilakukan oleh karakternya. Sehingga, film pun terasa mempunyai sebuah konflik cerita yang terlihat rumit. Sayangnya, itu adalah sebuah ilusi yang dilakukan oleh Ed Solomon selaku penulis naskah dari film ini. Now You See Me 2 pun melakukan ‘trik’ tersebut ke dalam plot ceritanya hanya saja dengan porsi yang kelewat banyak. Sekuelnya kali ini mengelabui penonton dengan gaya cerita yang terlihat asyik, sehingga penonton akan lupa akan beberapa dasar cerita penting yang perlu diperhatikan.

Trik-trik itu dilakukan dengan kuantitas yang lebih besar dan lebih lama. Sehingga, durasi film pun membengkak hingga 122 menit dan sama sekali tak berusaha memberikan penyelesaian kepada setiap subplot cerita yang membutuhkan penjelasan. Subplot cerita di dalam film ini pun terkesan kacau, di mana seharusnya subplot di dalam film ini bisa dijadikan sebagai dasar cerita di film selanjutnya. Hal tersebut mempengaruhi performa dari Now You See Me 2 secara keseluruhan.

Beberapa subplot cerita dipaksa hadir untuk memenuhi durasi, tetapi malah menyisakan lubang cerita yang semakin besar dari film pertamanya.Karakter antagonis film ini pun terasa tak memiliki rintangan yang besar bagi Four Horsemen dalam melakukan misinya. Jon M. Chu berusaha keras membangun Now You See Me menjadi sebuah franchise yang memiliki jangkauan rekaan dunia yang lebih besar. Tetapi, secara tak langsung, Now You See Me 2 telah memberikan spoiler besar akan apa yang terjadi di seri selanjutnya. 


Sehingga, setup baru lahir, lubang informasi cerita pun semakin membesar. Now You See Me 2 bukanlah sebuah solusi informatif tentang konflik-konflik di film predesesornya. Dengan berbagai trik-trik sulap yang lebih ditonjolkan, Jon M. Chu lupa bahwa film ini perlu jawaban-jawaban atas segala plot cerita yang sudah ditunjukkan di sepanjang film. Meski telah berhasil keluar dari cetakan cerita yang setipe, Now You See Me 2 ternyata mengalami sebuah penurunan. Trik sulap digunakan sebagai ilusi cerita yang sudah semakin tipis selama bertambahnya durasi. Sehingga, pada akhirnya penonton akan merasakan ada sebuah pertanyaan yang belum dijawab meski film telah berakhir.

Comments

Popular posts from this blog

The Glass Castle

Destin Cretton is anything but a household name. Yet, the gifted filmmaker turned heads with his massively overlooked 2013 drama, Short Term 12 . The effort bridged together Cretton's singular story and vision with the remarkable acting talents of Brie Larson. Since then Larson has gone on to win an Academy Award ( Room ), but her career comes full circle in her latest collaboration with Destin Cretton in the adapted film The Glass Castle . Told non-chronologically through various flashbacks, The Glass Castle follows the unconventional childhood of gossip columnist and eventual Best-Selling author Jeannette Walls (Larson). Prior to her career as a writer, Walls grows up under the dysfunctional supervision of her alcoholic father (Woody Harrelson) and her amateur artist mother (Naomi Watts). But as Jeannette and her siblings begin to mature and fully comprehend their squatter-lifestyle and impoverished upbringing, they must work together to escape the clutches of their deadbeat par

FILOSOFI KOPI 2 : BEN & JODY (2017) REVIEW : Revisi Nilai Hidup Untuk Sebuah Kedai Kopi

  Kisah pendek yang diambil dari Dewi Lestari ini telah dibudidayakan menjadi sebuah produk yang namanya sudah mahsyur. Selain film, produk dari Filosofi Kopi ini diabadikan menjadi sebuah kedai kopi yang nyata. Dengan adanya konsistensi itu, tak akan kaget apabila film yang diarahkan oleh Angga Dwimas Sasongko ini akan mendapatkan sekuel sebagai perlakuan selanjutnya. Tentu, kekhawatiran akan muncul karena cerita pendek dari Filosofi Kopi pun hanya berhenti di satu sub bab yang telah dibahas di film pertamanya. Sayembara muncul ditujukan kepada semua orang untuk membuat kisah lanjutan dari Ben dan Jody ini. Sayembara ini sekaligus memberikan bukti kepada semua orang bahwa Filosofi Kopi tetap menjadi film yang terkonsentrasi dari penonton seperti film pertamanya. Yang jelas, Angga Dwimas Sasongko tetap mengarahkan Chicco Jericho dan juga Rio Dewanto sebagai Ben dan Jody. Angga Dwimas Sasongko pun berkontribusi dalam pembuatan naskah dari cerita terpilih yang ditulis oleh Jenny Jusuf s

DVD Outlook: August 2017

It appears August is rather barren with new DVD and streaming options ( July's suggestions ). Thankfully, a hot slate of diverse theatrical offerings such as The Big Sick , Dunkirk , War for the Planet of the Apes , Spider-Man: Homecoming and so much more, you can find a worthwhile movie to enjoy no matter what your personal preference may be. Either way, here's a look at what's available on DVD and streaming services this month. Alien: Covenant - 3 stars out of 4 - ( Read my full review here ) Earlier this year Ridley Scott returned to his storied  Alien universe once again with the follow-up to 2012's Prometheus . In the latest installment, Scott and company shift their efforts from cryptic to visceral and disturbing with a bloody and twisted affair that feels immensely more horror-based than its predecessor. While on a colonizing mission to jump-start the humanity on a distant planet, crew members of the Covenant are awoken from their hibernation state following