Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

BATMAN V SUPERMAN : DAWN OF JUSTICE (2016) REVIEW : The Wasted 151 Minutes

Benang merah yang porak poranda di setiap film-film adaptasi DC Comics menjadi sebuah keputusan bagi Warner Bros untuk membuat ulang setiap filmnya. Sehingga, Warner Bros akan memiliki satu franchise superheroes besar yang akan disajikan kepada penontonnya di setiap tahun. Banyak sekali film-film DC yang tak memiliki respon yang baik. Dan Warner Bros memulai line up baru dari karakter-karakter manusia super DC Comics dari tahun 2013.   Man of Steel adalah line-up pertama dari DC Extended Universe yang digarap oleh Zack Snyder. Film ini mendapatkan respon positif dan negatif yang sama-sama seimbang. Meski begitu, raihan Box Office yang cukup besar membuat DC Extended Universe pun dengan segera mendapatkan lampu hijau. Maka, hadirlah sebuah film pengenalan selanjutnya yaitu Batman V Superman : Dawn of Justice. Alih-alih mengenalkan Batman secara mandiri, Zack Snyder menggarap Batman V Superman : Dawn of Justice yang sebenarnya memiliki resiko. Setelah Man of Steel yang membuat penon

COMIC 8 : CASINO KINGS PART 2 (2016) REVIEW : Next Chapter With The King

Comic 8 bisa menjadi sebuah set up franchise besar milik perfilman Indonesia. Di setiap filmnya pun tak pernah yang tak bisa menggaet penonton hingga angka satu juta penonton. Casino Kings yang telah dirilis pada saat lebaran tahun lalu dibagi menjadi dua bagian yang digadang memiliki kerumitan plot yang tak bisa dijelaskan secara utuh ke dalam satu film. Anggy Umbara memutuskan untuk membagi filmnya menjadi dua bagian yang dirilis di bulan Maret tahun ini. Membaginya ke dalam sebuah dua bagian film, jelas penonton akan menunggu bagian penutup dengan ekspektasi yang sudah dijunjung tinggi. Bagian kedua jelas menyisakan jawaban atas teka teki yang telah disebar oleh Anggy Umbara di bagian pertama. Tetapi jika Anggy Umbara tak hati-hati dalam menjelaskan bangunan dunia misterinya yang cukup besar, jelas hal itu akan menjadi bumerang bagi karyanya sendiri. Bangunan dunia misteri yang telah dibuat oleh Anggy Umbara di bagian sebelumnya memang terlihat sangat besar dan mengagumkan. Cukup

ZOOTOPIA (2016) REVIEW : Animation Fable Full Of Social Issue

Banyak sekali cara yang dilakukan oleh perfilman hollywood untuk berusaha menyindir isu sosial dan politik tetapi dengan pemilihan medium yang berbeda. Medium itu adalah lewat genre film yang dipilih oleh sang sutradara untuk menumpulkan sensitifitas dari isu tersebut. Dan salah satu rumah produksi film animasi terbesar di Hollywood, Walt Disney Studios pun berusaha untuk menyindir beberapa isu sosial lewat film-film animasinya. Tetapi, tak melupakan segmentasi dari sebuah film animasi agar memiliki kemasan yang menarik dan menyenangkan.   Dan tahun ini, Disney Studios datang dengan sebuah fabel animasi tiga dimensi berjudul Zootopia . Pemilihan terminologi Zootopia ini pun menjadi sebuah satu istilah yang menarik untuk diteliti. Zootopia seperti sebuah gambaran keadaan dunia yang sedang mengalami distopia atau paska kehancuran di mana para binatang berevolusi sehingga mengalami pergeseran fungsional menjadi sosok manusia dengan segala kodratnya.   Proyek yang diarahkan oleh Byron H

ROOM (2015) REVIEW : Wide Perspective In A Small Room

Siapa yang bisa menggambarkan secara detil dan mendeskripsikan dunia mereka? Tak ada yang bisa. Setiap manusia pun hanya terbatas pada sebuah regional tertentu untuk dapat mewakili deskripsi tentang dunia mereka. Itu pun mereka harus melakukan sebuah pemahaman tentang bagaimana dunia mereka terbentuk lewat proses kesepakatan bersama. Hal itu dilakukan agar setiap individu dapat memiliki perspektif yang sama mengenai dunia di wilayah yang mereka huni.   Lantas, bagaimana jika dunia yang kalian tahu bukan hanya terbatas oleh wilayah tetapi juga dibatasi oleh dinding dua sisi yang dingin? Konstruksi pemikiran akan dunia akan jauh lebih sempit lagi. Itu lah yang mendasari sebuah cerita fiksi karya Emma Donoghue di dalam sebuah bukunya, Room . Perspektif lain yang digunakan untuk memahami dunia ini menjadi sebuah cerita menarik yang mengundang Lenny Abrahamson untuk mengadaptasinya menjadi gambar bergerak berdurasi 120 menit. Room memiliki sebuah premis cerita menarik dengan presentasi ku