Skip to main content

STAR WARS : THE FORCE AWAKENS (2015) REVIEW : The Franchise Awakens [With IMAX 3D Review]


Menilik lebih dalam, drama opera di luar angkasa yang dibuat oleh George Lucas ini menjadi sebuah film legendaris yang ada di sepanjang industri film Hollywood. Star Wars, memiliki banyak sekali massa yang memuja bagaimana kepiawaian George Lucas ketika membuat universe bagi para Jedi lewat filmnya. Dengan banyaknya poin-poin yang membuat film ini legendaris, tak salah hingga akhirnya Star Wars menjadi sebuah brand yang dijadikan sebuah referensi kultur pop moderen.

Dan pada tahun 2013, Disney membeli lisensi akan Star Wars dari Lucasfilm. Dengan lisensi itu, Disney pun berencana untuk membuat sekuel terbaru dari Star Wars. Jelas, hal ini disambut dengan riang gembira oleh beberapa kalangan yang sangat menantikan bagaimana presentasi dari Star Wars ketika sudah berada di naungan yang berbeda. Dengan munculnya J.J. Abrams selaku sutradara, para penggemar sangat berantisipasi dengan kehadiran Star Wars terbaru dengan judul Star Wars : The Force Awakens.

Episode ketujuh dari film Star Wars ini pun diwarnai dengan beberapa nama menarik di dalamnya. Memiliki dua nama baru di jajaran pemeran utama dan memutuskan untuk mengembalikan pemain-pemain lama dari Star Wars ke dalam filmnya. Hal ini menimbulkan hype tinggi dari penggemar yang sudah menunggu lanjutan dari film Star Warsyang legendaris. Dan J.J. Abrams kembali membuktikan bahwa dia adalah sutradara yang menguasai genre ini. Star Wars : The Force Awakens adalah sebuah paket komplit bagi para penggemar maupun penonton awam. 


Setelah puluhan tahun dari peristiwa Return of The Jedi, Luke Skywalker (Mark Hamill) dikabarkan menghilang setelah kejadian penghabisan Darth Vader. Dan hal itu membuat sebuah kerajaan baru bernama First Order mencari sebuah peta yang berisikan lokasi tempat persembunyian Luke. Karena alasan itu, mereka menyerang penjuru planet. Kylo Ren (Adam Driver), petinggi First Order mencari peta itu yang ternyata disimpan oleh Poe Dameron (Oscar Isaac).

Tetapi, Poe menyembunyikan peta itu di dalam sebuah droid bernama BB-8. Sayangnya, Poe tertangkap dan Kylo Ren berusaha keras untuk mencari droid tersebut. Dan ternyata, droid itu sedang bersama dengan seorang gadis bernama Rey (Daisy Ridley), seorang pemungut besi bekas. Rey tak tahu apa yang ada di dalam droid tersebut sampai seorang stormtroopersyang berkhianat bernama Finn (John Boyega) memberitahukan sesuatu. Finn adalah orang yang  telah membantu Poe bebas dari ikatan petinggi First Order. 


Kehebatan dari Star Wars : The Force Awakens ini adalah bagaimana film ini bisa berdiri sendiri menjadi film baru yang seharusnya adalah sebuah sekuel. Sekali lagi, J.J. Abrams membuktikan bahwa dia adalah seorang sutradara yang mumpuni dalam menggarap sebuah film luar angkasa yang berhasil menghibur penontonnya. Jangan lupakan bagaimana J.J. Abrams juga berperan penting dengan Star Trek dalam menghidupkan franchise-nya. Bahkan menggaet penggemar baru untuk kapal milik Kapten Kirk dan teman-temannya.

Dengan formula yang sama, J.J. Abrams pun bisa menghidupkan kembali sebuah universe luar angkasa legendaris yang bahkan sudah dianggap beberapa orang sebuah mahakarya. Jelas, beban untuk J.J. Abrams sangat besar untuk menghidupkan franchise ini karena bisa jadi bila salah langkah sedikt saja, maka akan banyak sekali orang yang datang mencela. Untungnya, Star Wars : The Force Awakens ini dikemas dengan presentasi yang membuat semua orang terpana.

Ketakutan para calon penonton ketika menonton film ini adalah bagaimana franchise Star Wars ini sudah memiliki episode yang cukup banyak. Penonton takut tak akan mengerti bagaimana kelangsungan cerita bila tak mengikuti seri-seri sebelumnya. Tetapi, ketakutan itu ditampik oleh J.J. Abrams selaku komandan besar dari peperangan luar angkasa ini. Star Wars : The Force Awakens tak menjadi sebuah film yang dikhususkan tetapi juga untuk para penonton baru yang bahkan tak tahu sama sekali dengan konflik-konflik yang ada di dalam Star Wars sebelumnya. 


Ya, masih ada benang merah di dalam Star Wars : The Force Awakens dengan episode-episode sebelumnya. Alih-alih bekutat dengan konflik-konflik lama di episode sebelumnya, J.J. Abrams membuat sebuah setup baru yang tak memusingkan para penonton yang buta akan Star Wars. Dan hal itu adalah poin penting yang dimiliki oleh Star Wars : The Force Awakens untuk menghidupkan kembali franchiselegendaris ini.

Tak hanya memuaskan para penonton awam, J.J. Abrams tak melupakan bagaimana dia harus berhadapan dengan para penggemar militan dari seri ini. J.J. Abrams pun berusaha memberikan trivia-trivia yang tampil dengan lebih tebal di dalam tiap adegannya. Sehingga, penonton lama akan merasakan sensasi nostalgia luar biasa yang sangat menyenangkan. Dengan presentasi itu, J.J. Abrams mendapat timbal balik tepuk tangan riuh dari penggemar militannya ketika menyaksikan film ini di dalam bioskop. 


Bukan hanya sekedar trivia dan nostalgia, J.J. Abrams memiliki janji besar untuk membuat Star Wars : The Force Awakens memiliki plot yang tak asal. Dan hal itu dibuktikan secara jelas oleh J.J. Abrams bahwa Star Wars : The Force Awakens memiliki konten tak ringan yang bisa mengundang perhatian penontonnya. Rumit tapi tak terlalu membuat penonton pusing karena Star Wars : The Force Awakens ingin menjadi sebuah film blockbuster paket komplit.

Dan pula, jangan lupakan bagaimana Star Wars : The Force Awakens mengemas berbagai sekuens-sekuens menarik dengan emosi yang kuat. Sehingga, Star Wars : The Force Awakens memiliki nuansa berpetualang yang kental dengan setting luar angkasa. Penonton pun dengan senang hati mengikuti setiap petualangan yang dilakukan Rey dan Finn untuk menemukan Luke. Juga, diiringi dengan tema musik klasik dari John Williams yang indah dan menarik. 


Dan maka dari itu, Star Wars : The Force Awakens berhasil hidup tanpa perlu bergantung atas konflik yang ada di episode sebelumnya. J.J. Abrams berhasil membuat Star Wars : The Force Awakens menjadi sebuah setup baru yang akan menyenangkan penonton awam yang buta tentang apapun yang berkaitan dengan Star Wars. Tetapi, J.J. Abrams tak melupakan bagaimana dia harus berhadapan dengan penggemar Star Wars yang memiliki kuantitas yang besar. Sehingga, Star Wars : The Force Awakens adalah kesuksesan besar untuk menghidupkan kembali sebuah franchise legendaris. 

Star Wars : The Force Awakensdiputuskan oleh disney untuk dirilis dalam format IMAX dengan sokongan tiga dimensi. Berikut adalah rangkuman dari format ini

Depth
Menyaksikan film ini dalam format tiga dimensi, apalagi format IMAX membuat kita merasakan sensasi berpetualang di luar angkasa

Pop Out
Banyak sekali adegan-adegan yang menyokong efek ini dalam format tiga dimensinya dan hal itu membuat Star Wars : The Force Awakens sebuah paket liburan ke luar angkasa yang komplit. 

Ya, Star Wars : The Force Awakens sangat dianjurkan ditonton dalam format tiga dimensi dan kalian akan merasakan sensasi yang berbeda ketika menyaksikan film ini. Star Wars : The Force Awakens adalah sebuah sajian paket komplit di berbagai aspek.

Comments

Popular posts from this blog

The Glass Castle

Destin Cretton is anything but a household name. Yet, the gifted filmmaker turned heads with his massively overlooked 2013 drama, Short Term 12 . The effort bridged together Cretton's singular story and vision with the remarkable acting talents of Brie Larson. Since then Larson has gone on to win an Academy Award ( Room ), but her career comes full circle in her latest collaboration with Destin Cretton in the adapted film The Glass Castle . Told non-chronologically through various flashbacks, The Glass Castle follows the unconventional childhood of gossip columnist and eventual Best-Selling author Jeannette Walls (Larson). Prior to her career as a writer, Walls grows up under the dysfunctional supervision of her alcoholic father (Woody Harrelson) and her amateur artist mother (Naomi Watts). But as Jeannette and her siblings begin to mature and fully comprehend their squatter-lifestyle and impoverished upbringing, they must work together to escape the clutches of their deadbeat par

FILOSOFI KOPI 2 : BEN & JODY (2017) REVIEW : Revisi Nilai Hidup Untuk Sebuah Kedai Kopi

  Kisah pendek yang diambil dari Dewi Lestari ini telah dibudidayakan menjadi sebuah produk yang namanya sudah mahsyur. Selain film, produk dari Filosofi Kopi ini diabadikan menjadi sebuah kedai kopi yang nyata. Dengan adanya konsistensi itu, tak akan kaget apabila film yang diarahkan oleh Angga Dwimas Sasongko ini akan mendapatkan sekuel sebagai perlakuan selanjutnya. Tentu, kekhawatiran akan muncul karena cerita pendek dari Filosofi Kopi pun hanya berhenti di satu sub bab yang telah dibahas di film pertamanya. Sayembara muncul ditujukan kepada semua orang untuk membuat kisah lanjutan dari Ben dan Jody ini. Sayembara ini sekaligus memberikan bukti kepada semua orang bahwa Filosofi Kopi tetap menjadi film yang terkonsentrasi dari penonton seperti film pertamanya. Yang jelas, Angga Dwimas Sasongko tetap mengarahkan Chicco Jericho dan juga Rio Dewanto sebagai Ben dan Jody. Angga Dwimas Sasongko pun berkontribusi dalam pembuatan naskah dari cerita terpilih yang ditulis oleh Jenny Jusuf s

DVD Outlook: August 2017

It appears August is rather barren with new DVD and streaming options ( July's suggestions ). Thankfully, a hot slate of diverse theatrical offerings such as The Big Sick , Dunkirk , War for the Planet of the Apes , Spider-Man: Homecoming and so much more, you can find a worthwhile movie to enjoy no matter what your personal preference may be. Either way, here's a look at what's available on DVD and streaming services this month. Alien: Covenant - 3 stars out of 4 - ( Read my full review here ) Earlier this year Ridley Scott returned to his storied  Alien universe once again with the follow-up to 2012's Prometheus . In the latest installment, Scott and company shift their efforts from cryptic to visceral and disturbing with a bloody and twisted affair that feels immensely more horror-based than its predecessor. While on a colonizing mission to jump-start the humanity on a distant planet, crew members of the Covenant are awoken from their hibernation state following