Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2016

NGENEST THE MOVIE (2015) REVIEW : Drama Satir Isu Sensitif

Para komedian indonesia yang sedang naik daun berusaha keras untuk masuk ke dalam ranah perfilman. Bisa dianggap, mereka mencoba untuk memperluas jaringan dan kompetensi mereka untuk menghibur para penonton. Raditya Dika adalah contoh sukses seorang komedian yang berhasil memperluas bidangnya ke dalam ranah perfilman Indonesia. Tak satupun dari karya milik Raditya Dika yang tak menembus angka fantastis. Jelas, langkah ini cukup menjanjikan untuk para komedian lainnya yang ingin lebih lagi.   Dan salah satunya adalah Ernest Prakasa, seorang Comic –sebutan para stand up comedian –jebolan ajang Stand Up Comedy yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi dalam negeri. Setelah sukses mengadakan tur stand up comedy bertema ‘Illucinati’ dan menelurkan 3 buku berjudul Ngenest, Ernest Prakasa berusaha untuk masuk ke bidang lainnya. Maka, langkah yang diambil oleh Ernest adalah memvisualisasikan ketiga bukunya ke dalam bentuk film yang ditulis dan disutradarai sendiri olehnya. Ernest mendap

STAR WARS : THE FORCE AWAKENS (2015) REVIEW : The Franchise Awakens [With IMAX 3D Review]

Menilik lebih dalam, drama opera di luar angkasa yang dibuat oleh George Lucas ini menjadi sebuah film legendaris yang ada di sepanjang industri film Hollywood. Star Wars , memiliki banyak sekali massa yang memuja bagaimana kepiawaian George Lucas ketika membuat universe bagi para Jedi lewat filmnya. Dengan banyaknya poin-poin yang membuat film ini legendaris, tak salah hingga akhirnya Star Wars menjadi sebuah brand yang dijadikan sebuah referensi kultur pop moderen. Dan pada tahun 2013, Disney membeli lisensi akan Star Wars dari Lucasfilm. Dengan lisensi itu, Disney pun berencana untuk membuat sekuel terbaru dari Star Wars . Jelas, hal ini disambut dengan riang gembira oleh beberapa kalangan yang sangat menantikan bagaimana presentasi dari Star Wars ketika sudah berada di naungan yang berbeda. Dengan munculnya J.J. Abrams selaku sutradara, para penggemar sangat berantisipasi dengan kehadiran Star Wars terbaru dengan judul Star Wars : The Force Awakens . Episode ketujuh dari fil

SINGLE (2015) REVIEW : Komedi Megah Tahun Ini

Tak habisnya di setiap tahun Raditya Dika bertemu dengan para penggemarnya lewat film yang ia buat. Dan tak pernah mati, film-film Raditya Dika selalu berada di angka yang cukup fantastis dalam raihan penonton. Faktor kepiawaiannya dalam memberikan canda tawa kepada penggemarnya yang membuat film-filmnya laris manis di pasaran. Sehingga, tak salah jika Raditya Dika bisa menjadi sebuah brand   dalam perfilman Indonesia.   Mengejutkan, ketika biasanya Raditya Dika bekerjasama dengan Star Vision di setiap filmnya, kali ini Raditya Dika bisa menggaet rumah produksi Soraya Intercine Films sebagai naungannya. Dan mengagetkan pula, Raditya Dika diberi kesempatan untuk sekali lagi mengarahkan dan menulis naskah untuk filmnya sendiri. Single , karya terbaru miliknya ini masih menggunakan dirinya sebagai pemeran utamanya dan komedi sebagai pilihan genre -nya. Raditya Dika masih menggunakan formula yang sama di setiap filmnya. Patah hati, kesepian, dan perjuangan untuk mendapatkan kekasih yang

NEGERI VAN ORANJE (2015) REVIEW : Kisah Kasih Di Negeri Orang

Dengan setting luar negeri, biasanya para rumah produksi menyatakan eksklusifitas akan film yang digarapnya. Alih-alih mereka menggunakan konten dalam filmnya sebagai kekuatan, terlalu banyak rumah produksi yang hanya modal setting luar negeri pun mereka menjadikannya sebagai kekuatan utama dari sebuah film. Bahkan tiga film yang rilis pada Desember 2015 lalu, mereka menggunakan setting luar negeri sebagai kekuatan penjualan dari filmnya.   Salah satunya adalah Negeri Van Oranje , film garapan Endri Pelita yang diangkat dari novel best seller. Film yang dibuat oleh rumah produksi Falcon Pictures ini memiliki banyak sekali poin utama yang dijadikan sokongan promosi. Drama persahabatan, panorama indah kota Belanda, dan juga poin novel best seller. Pun, Negeri Van Oranje ditaburi para jajaran aktor aktris kelas A dengan paras tampan dan cantik yang juga memiliki massa di setiap namanya. Dengan banyaknya taburan poin-poin yang bisa menjual film Negeri Van Oranje adalah sebuah tugas bag

SUNSHINE BECOMES YOU (2015) REVIEW : Pertunjukkan Cinta Pura-Pura

Sebagai bulan di mana film-film Indonesia dengan mudah menarik penonton, Desember menjadi ajang di mana rumah produksi bersaing satu sama lain untuk mencetak box office hit. Salah satunya adalah Hitmaker Studios yang selama ini berhasil mencetak beberapa film yang menduduki 10 besar film terlaris setiap tahunnya. Jelas, di tahun ini Hitmaker Studios tak mau kalah untuk membuat film yang memiliki potensi untuk menjadi box office hit.     Alih-alih membuat film horor lainnya, Hitmaker Studios membuat sebuah film dengan genre berbeda di bulan desember 2015. Diangkat dari sebuah buku best seller karangan penulis ternama, Ilana Tan, Rocky Soraya bermain dalam genre roman picisan yang digadang dapat menggaet banyak penonton. Sunshine Becomes You berbekal banyak sekali potensi untuk menggaet banyak penonton. Bukan sekedar berbekal novelnya yang best seller, pemilihan aktor aktris utamanya juga menjadi poin penting dari film terbaru arahan Rocky Soraya ini. Mencoba bermain di genre yang ber

BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA (2015) REVIEW : Cerita Terorisme Islam yang Diteroriskan

Kesuksesan dalam menggaet penonton mungkin menjadi salah satu poin penting bagi perfilman Indonesia. Entah, dengan menggaet jutaan penonton, hal tersebut bisa menebus modal yang sudah dikeluarkan oleh film tersebut atau tidak. Mungkin ini juga yang menjadi alasan mengapa novel-novel terbaru milik Hanum Salsabila Rais diangkat menjadi sebuah film layar lebar. Apalagi setelah 99 Cahaya Di Langit Eropa sukses menggaet total 1,5 juta penonton di dalam dua filmnya.  Bulan Terbelah di Langit Amerika jelas diharapkan oleh Maxima Pictures menjadi sebuah Box Office Hit yang bisa mengekor kesuksesan film sebelumnya. Meskipun, proyek ini berada di tangan sutradara yang berbeda. Rizal Mantovani menggantikan Guntur Soeharjanto sebagai komandan tertinggi untuk mengarahkan perjalanan selanjutnya dari Hanum dan suaminya di negara Amerika. Bulan Terbelah di Langit Amerika tetap didukung dengan aktor aktris ternama Indonesia. Sama seperti 99 Cahaya di Langit Eropa , Bulan Terbelah di Langit Amerika i

IN THE HEART OF THE SEA (2015) REVIEW : An Old-School Survival Movie

Setelah sukses memukau para penonton lewat film Rush di tahun 2013, Ron Howard akhirnya kembali dilirik oleh rumah produksi besar dengan proyek terbarunya. Terang saja, bukan hanya rumah produksi yang berharap banyak, melainkan juga para penonton yang mencoba untuk bersemangat akan proyek terbarunya. In The Heart of The Sea , proyek terbaru dari Ron Howard ini memiliki hype yang cukup tinggi dan berkemungkinan menjadi kontender Academy Awards tahun depan. In The Heart of The Sea diangkat dari novel dengan judul yang sama yang ditulis oleh Nathaniel Philbrick di tahun 2000. In The Heart of The Sea bisa menjadi sebuah karya yang fenomenal karena menceritakan tentang salah satu kisah yang mengilhami buku legendaris karangan Herman Mellville, Moby Dick. Jelas, lewat tangan Ron Howard tak salah jika penonton akan berekspektasi lebih atas apa yang disajikan olehnya. Apalagi, kiprahnya di Academy Awards telah disadari oleh para Juri. In The Heart of The Sea memiliki konten Academy Awards yan