Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2015

F.A.Q - Arul’s Movie Review Blog’s Writer

Ketika membaca blog ini, mungkin orang-orang akan bertanya “Who is the writer?” (atau mungkin saya yang kepedean). Maka, di fitur pos kali ini, saya akan menggunakannya sebagai i’tikad baik untuk mengenalkan diri saya kepada pembaca. Ya, mungkin tak terlalu banyak, setidaknya agar blog ini tak terkesan sebagai sebuah sistem yang hanya berkomunikasi satu arah dan saya –sebagai penulis –tak menjadi seorang yang terkesan satu dimensi.     Pos kali ini mungkin akan lebih seperti sebuah tanya jawab dari saya sendiri untuk dijawab sendiri. Pertanyaan tersebut berdasarkan dari beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan oleh teman, beberapa followers di social media , atau pun para pembaca blog ini. Q : Halo, Arul’s Movie Review Blog boleh kenal sama adminnya? Ada berapa orang ya? A : Halo, boleh kok.   Kebetulan ini adalah blog pribadi, jadi cuma diurus sama satu orang saja. Q : Boleh kenal lebih lagi gak? A : Boleh, perkenalkan saya Muhammad Qodarul Fittron . Panggil saja Arul atau Aru

THEATRICAL GUIDE 2.0 - Favorite Place to Watch A Movie in Surabaya

  Its been 3 years ago, i wrote about what’s my favourite place to watch a movie and I think it is a potential posts to give information for my blog’s readers. So, in this posts, I would like to upgrade the information about all the theatres in Surabaya. And of course I would like to choose where is my favourite place to watch a movies. But first, I would love to write to In Bahasa. Because, you guys know, my skill in English was bad, so bad. There you go, the next sentence would be write in Bahasa. Setelah selama 2 tahun merantau di kota Surabaya untuk mencari Ilmu, (Iya, saya hanya orang Gresik yang di kotanya tak ada bioskop) , saya sudah bisa menjamahi beberapa bioskop yang 3 tahun lalu belum pernah saya datangi. Pos kali ini akan menjadi sebuah panduan lengkap untuk merasakan sebuah kenikmatan juga kenyamanan menonton yang akan kalian rasakan di beberapa bioskop di Surabaya. Surabaya hanya memiliki bioskop milik jaringan 21/XXI. Sehingga, tak adalah itu Blitzmegaplex yang bahk

INSIDE OUT (2015) REVIEW : Another Pixar’s Best Animated (e)Motion Picture

  Pixar memang memiliki masalah untuk bangkit lagi ketika Cars 2 merusak segala kedigdayaannya dalam sebuah film animasi. Tahun 2012 dan 2013, Pixar susah untuk mengembalikan lagi kepercayaan penonton terhadap animasi buatannya. Meskipun, Brave , animasi miliki Pixar di tahun 2012 mendapatkan penghargaan Best Animated Picture di ajang Academy Awards tahun 2013. Tahun 2014, Pixar mengambil hiatus untuk merilis film animasi agar bisa berkonsentrasi untuk menghasilkan film animasi terbaiknya.   2015 menjadi tahun di mana Pixar akan membalaskan dendam. 2 film animasi Pixar dirilis hanya dalam selang beberapa bulan. Inside Out dan The Good Dinosaur menjadi 2 film animasi Pixar yang akan turun ke medan perang, bersaing dengan film-film animasi lainnya. Inside Out , muncul berada di barisan terdepan film animasi rilisan Pixar dan digadang menjadi sebuah film animasi dengan cerita orisinil dan akan mengembalikan kepercayaan penonton dalam rekam jejak karya milik Pixar . Pete Docter,

FANTASTIC FOUR (2015) REVIEW : Superhero Movie’s Catastrophe

Sedang mengalami tren, film-film superhero menguatkan diri mereka untuk membangun dunia sinematik yang semakin luas. Marvel , di bawah naungan Disney semakin memperluas dunia mereka dan sudah berjalan ke fase ketiga. DC, di bawah Warner Bros pun ikut melebarkan dunia mereka diawali oleh Man of Steel dan Batman V Superman di tahun 2016. Marvel , di bawah naungan 20th Century Fox pun ingin melebarkan dunia sinematiknya.   Hak cipta Marvel di berbagai rumah produksi memang bisa dibilang rumit. Ada 3 rumah produksi besar yaitu Disney , 20th Century Fox , dan Sony yang memiliki hak cipta atas komik marvel . 20th Century Fox memegang hak cipta untuk X-Men dan Fantastic Four untuk filmnya. Dunia X-Men yang sudah semakin besar jelas menguntungkan pihak 20th Century Fox . Dan, Fantastic Four yang sebelumnya sudah pernah ada pun dibuat ulang dengan harapan bisa memperluas dunia sinematik para mutan. Dan Josh Trank memiliki pengaruh besar untuk hasil akhir filmnya. Fantastic Four garapan

MISSION: IMPOSSIBLE - ROGUE NATION (2015) REVIEW : Best Mission In Ethan Hunt’s Career

Banyak sekali jatuh bangun yang dialami oleh Ethan Hunt dan sekutunya di IMF untuk melanjutkan seri-serinya. Film yang diadaptasi dari serial televisi dengan judul yang sama, Mission Impossible ini pun mengalami naik turun karena pergantian arahan dari orang yang berbeda di setiap serinya. Dari Brian De Palma hingga Brad Bird, pernah menjadi sutradara untuk menuntaskan misi yang dilakukan oleh Ethan dan Hunt dan sekutunya. Meski tetap tertatih, Mission: Impossible tetap melanjutkan jejaknya hingga seri kelima. Dan ya, kali ini, Brad Bird tak lagi mengarahkan seri kelimanya dan digantikan oleh Christopher McQuarrie. Rogue Nation diambil sebagai sub judul dari Mission: Impossible seri terbaru ini. Ini bukan pertama kalinya Christopher McQuarrie berkolaborasi dengan Tom Cruise. Sudah ada Jack Reacher dan Edge of Tomorrow yang mempertemukan mereka. Kebangkitan seri Mission: Impossible memang ditandai lewat seri keempatnya, Ghost Protocol . Maka, dengan hengkangnya Brad Bird untuk menyu

PIXELS (2015) REVIEW : Wasted 80’s Arcade Games Excitement

Banyak orang bilang, tahun 80an adalah sebuah era emas di mana banyak sekali sesuatu yang ikonik yang berasal dari era tersebut. Pun, pengaruh-pengaruh tata busana, musik, dan hal lain di era 80 itu diadaptasi lagi di era moderen ini. Dan, salah satu yang menjadi sebuah ikon dari tahun 80 adalah permainan analog. Permainan sangat terkenal di era tersebut dan melahirkan beberapa nama-nama permainan terkenal seperti Pac-Man, Donkey Kong, ataupun Space Invaders. Dengan adanya dasar dari permainan analog yang biasa dikenal dengan Arcade ini, Patrick Jean mencari sudut pandang lain tentang permainan-permainan ini dalam sebuah film pendek. Chris Columbus yang merasakan adanya potensi dari film pendek milik Patrick Jean, ingin menjadikannya menjadi sebuah film utuh untuk layar lebar. Dengan judul yang sama – Pixels –Chris Columbus sendiri yang akan menangani film ini. Menjadikan Pixels sebagai sebuah film aksi komedi, Chris Columbus mengajak Adam Sandler sebagai pemain utama di dalam film t