Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

THE DIVERGENT SERIES : INSURGENT (2015) REVIEW : Bigger Visual, Sacrificing Other Element

Tak perlu khawatir, film dengan embel-embel adaptasi buku best seller tahun ini akan semakin banyak. Terutama pada buku dengan genre young-adult yang sebenarnya memiliki formula yang sama dari satu buku ke buku yang lain. Seri penutup The Hunger Games , babak kedua dari The Maze Runner , dan masih banyak lagi buku-buku young adult meski bukan tema dystopian yang diangkat ke dalam sebuah gambar bergerak. Maka, di bulan Maret ini adalah giliran untuk babak kedua dari buku karangan Veronica Roth. Insurgent, lanjutan dari Divergent ini memiliki kesempatan untuk menunjukkan diri terlebih dahulu ketimbang buku-buku best seller lainnya. Setelah Divergent yang berhasil memikat penonton dan pendapatan yang luar biasa, tentu Summit Entertainment tak akan segan-segan untuk memberikan lampu hijau kepada seri keduanya. Insurgent kali ini mengalami perubahan di departemen penyutradaraan. Neil Burger tak kembali mengarahkan filmnya, tetapi mengawasi babak kedua dari Divergent. Tongkat kekuasaanny

THE SPONGEBOB MOVIE : SPONGE OUT OF WATER (2015) REVIEW : Act Dumb, Think Smart [With 3D Review]

Sponge Bob Square Pants, makhluk dari spons yang hidup di Bikini Bottom lebih dulu hadir lewat serial kartunnya dari tahun 1999. Sponge Bob pun semakin diidolakan oleh anak-anak pada masa itu dan masih menyapa hingga sekarang di suatu stasiun televisi. Tak salah, jika Sponge Bob menjadi satu ikon anak-anak yang sebenarnya memiliki selera humor yang berbeda dari serial animasi lainnya. Pun pernah hadir dalam format layar lebar di tahun 2004. The SpongeBob Square Pants Movie, film pertama dari makhluk spons yang humoris ini cukup mendapat sambutan hangat dari para kritkus dan sambutan riuh dari para fans. Maka, selang 11 tahun, SpongeBob kembali hadir menyapa penontonnya lewat film layar lebar terbarunya. The SpongeBob Movie : Sponge Out of Water, fitur film kedua milik makhluk spons dan teman-teman lautnya diarahkan oleh Paul Tibbit yang sering kali mengarahkan episode-episode SpongeBob di Televisi.  SpongeBob Square Pants memang terkenal dengan jokes-nya yang aneh, hal itu terlihat

CINDERELLA (2015) REVIEW : Old-Fashioned Fairy Tale Without Lose it Magic

Dongeng sebelum tidur kembali dihadirkan di zaman yang sudah serba modern . Sesuatu hal yang menyenangkan ketika akhirnya anak-anak di era ini kembali merasakan dan mengetahui cerita indah di negeri dongeng ini. Tetapi, sayangnya, dongeng-dongeng itu mengalami beberapa perubahan agar bisa mendapatkan pasar yang lebih besar dan lebih universal . Cerita-cerita usang itu entah diceritakan dengan adanya pendewasaan karakter, lebih gelap, atau ingin membuat dongeng tersebut memiliki cerita yang lebih multidimensional daripada sebelumnya. Snow White, Sleeping Beauty, dan Alice in Wonderland sudah pernah mengalami penceritaan kembali dan mengalami ekspansi di film-film mereka. Dan tak sedikit dari film-film tersebut tak bisa mendapatkan daya magisnya layaknya dongeng-dongeng yang mereka jadikan kiblat. Sekarang, giliran dongeng Cinderella yang dijadikan film live-action oleh Disney dan disutradarai oleh Kenneth Branagh. Uniknya, Cinderella versi baru ini tak perlu mengubah cerita dan mencoba

CHAPPIE (2015) REVIEW : Crappie Things with Big Message

Neil Blomkamp sempat membuat karya sensasional untuk debut pengarahannya. District 9, karya pertama miliknya mampu tembus Best Picture pada perhelatan penghargaan film terbesar, Academy Awards di tahun 2010. Berselang 4 tahun, Elysium rilis dan mendapatkan mixed reviews dari para kritikus dan juga para penikmat film. Maka, 2015 ini Neil Blomkamp kembali hadir menyapa penonton bioskop dengan film terbarunya. Neil Blomkamp yang selalu bermain di genre science fiction, kembali menghadirkan genre ini di dalam film terbarunya berjudul Chappie. Chappie dibintangi oleh Hugh Jackman, Dev Patel, dan juga aktris legendaris yang terkenal lewat film Alien, Sigourney Weaver. Dibintangi oleh bintang-bintang besar pun belum tentu menjadi jaminan bahwa Chappie akan berhasil memberikan performan terbaiknya. Chappie memiliki pesan yang sangat indah tetapi presentasinya tak mampu mengangkat pesan yang indah itu. Di dunia yang sudah teramat canggih, sebuah perusahaan besar membuat sebuah intelegensi b

FOCUS (2015) REVIEW : They Losin’ it Focus.

Melakukan pekerjaan penuh trik atau tipuan akan sangat riskan jika trik tersebut sudah basi. Begitu pun di dalam sebuah film, trik atau tipuan akan menjadi sebuah premis yang menyenangkan dengan dukungan packaging yang baik. Glenn Ficarra dan John Requa mencoba menggunakan trik dan tipuan dalam mencuri sebagai dasar cerita di film terbarunya berjudul, Focus. Dengan Will Smith dan Margot Robbie yang digunakan sebagai pelakon utamanya. Tak seperti judulnya –Focus –film garapan duo sutradara yang menangani Crazy, Stupid, Love dan I Love You Philip Morris ini pun menjadi sebuah ironi. Film terbarunya ini malah kehilangan satu poin yaitu fokus, fokus dalam menangani plot cerita yang digunakan, plot cerita dasar untuk menggerakkan subplot lainnya. Dan pada akhirnya, Focus ini malah terdistraksi oleh subplot-subplot kecil yang terkesan episodik di setiap babak filmnya.   Toh, plot dari Focus ini sebenarnya menceritakan bagaimana Jess (Margot Robbie), wanita yang ternyata doyan melakukan pek